THE 2-MINUTE RULE FOR SEDEKAH QURAN UNTUK ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

The 2-Minute Rule for sedekah quran untuk orang yang sudah meninggal

The 2-Minute Rule for sedekah quran untuk orang yang sudah meninggal

Blog Article

يَدُ اللَّهِ مَلْأَى لَا يَغِيضُهَا نَفَقَةٌ، سَحَّاءُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

Keutamaan sedekah yang ketujuh, harta yang disedekahkan akan menjadi investasi abadi. Itulah harta yang sesungguhnya. Harta yang akan dipanen di akhirat nanti.

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّىَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ أَفَلَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ « نَعَمْ »

وَكَانَ أَبُو مَرْثَد لاَ يُخْطِئُهُ يَوْمٌ إِلاَّ تَصَدَّقَ فِيهِ بِشَيْءٍ وَلَوْ كَعْكَةً أَوْ بَصَلَةً أَوْ كَذَا

وَمَآ اٰتَيْتُمْ مِّنْ رِّبًا لِّيَرْبُوَا۠ فِيْٓ اَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُوْا sedekah quran indonesia عِنْدَ اللّٰهِ ۚوَمَآ اٰتَيْتُمْ مِّنْ زَكٰوةٍ تُرِيْدُوْنَ وَجْهَ اللّٰهِ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُضْعِفُوْنَ

Sungguh mulia perjuangan dibalik keterbatasannya, sebagai Guru Ngaji dan tulang punggung keluarga yang harus menghidupi istri dan 5 orang anaknya.

Kesimpulan, tidak ada dalil yang menunjukkan berlipatnya pahala ketaatan di Masjidil Haram seperti pahala shalat yaitu 100.000 kali lipat. Akan tetapi, tetap berlaku bahwa amalan sholeh di tanah Haram memiliki kemuliaan dan keistimewaan dari amalan di tempat lain karena mulianya tempat tersebut.

Jika masih beranggapan berwakaf harus tanah atau bangunan, maka segera hilangkan anggapan tersebut karena wakaf dapat berupa Alquran. Terkesan lebih ringan dibandingkan tanah, namun wakaf Alquran memiliki manfaat dan keutamaan yang dahsyat baik bagi waqif maupun penerima. 

Berdasarkan hadis di atas dapat disimpulkan bahwa bersedekah untuk orang tua yang sudah meninggal hukumnya dibolehkan. Caranya pun hampir sama dengan sedekah pada umumnya, hanya saja niatkan sedekah tersebut untuk almarhum orang tua.

 مَثَلُ الْبَخِيلِ وَالْمُنْفِقِ كَمَثَلِ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا جُبَّتَانِ مِنْ حَدِيدٍ مِنْ ثُدِيِّهِمَا إِلَى تَرَاقِيهِمَا فَأَمَّا الْمُنْفِقُ فَلاَ يُنْفِقُ إِلاَّ سَبَغَتْ أَوْ وَفَرَتْ عَلَى جِلْدِهِ حَتَّى تُخْفِيَ بَنَانَهُ وَتَعْفُوَ أَثَرَهُ وَأَمَّا الْبَخِيلُ فَلاَ يُرِيدُ أَنْ يُنْفِقَ شَيْئًا إِلاَّ لَزِقَتْ كُلُّ حَلْقَةٍ مَكَانَهَا فَهُوَ يُوَسِّعُهَا وَلاَ تَتَّسِعُ

Tidaklah beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya, atau sabda beliau, mencintai tetangganya, sebagaimana ia mencintai diri sendiri

إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّىَ

إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

كَمْ عِذْقٍ مُذَلَّلٍ لأَبِي الدَّحْدَاحِ فِي الْجَنَّةِ

Report this page